Senin, 06 Juli 2009

adi sasono TENTANG PERTANIAN KE-62 THN







Assalamualaikum Wr Wb.

Agenda Dewan Koperasi Indonesia yang mendesak adalah membangun kembali semangat untuk menggerakkan koperasi sebagai wadah perjuangan ekonomi rakyat. Dalam dinamika perubahan yang mengancam keberadaan ekonomi rakyat, koperasi sebagai wadah kolektif harus segera membangun posisi tawar dan daya saing untuk bergerak maju. Kegagalan bias berarti terjebaknya sector ekonomi rakyat ke dalam keterbelakangan yang permanent.

Kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang berdaulat secara ekonomi maupun politik dan itu hanya bias dicapai dengan jalan kita menggerakkan bagian terbesar kekuatan ekonomi nasional untuk mengatasi kesenjangan social dan ketergantungan asing.

Kita harus mampu mewujudkan pemerataan dan bertekad menjadi "Tuan di Negeri Sendiri".

Wabillahitaufik wal hidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Adi Sasono
Ketua Umum

Sederet masalah serius, masih saja membelit rakyat Indonesia. Ketika negeri ini belum pulih benar dari akibat hantaman krisis ekonomi, masalah lain datang silih berganti. Mulai dari melonjaknya harga beras lantaran pasokan yang menipis, kelangkaan pupuk, sampai kenaikan harga bahan baku minyak (BBM) hingga lebih dari 100 persen, karena pemerintah tak kuasa lagi menanggung subsidi dalam jumlah besar. Belum lagi bencana alam, yang terjadi di berbagai daerah, dengan dampak kehancuran dan korban yang tidak kecil.

Jika kita larut meratapi apalagi mengeluhkan semua itu, niscaya bangsa ini akan makin terpuruk. Terlepas dari beragam penyebabnya, munculnya masalah-masalah besar tersebut, mestinya memacu kita untuk bergegas, melakukan berbagai kegiatan konkret secara simultan, dengan semangat kebersamaan yang kental. Tidak ada waktu lagi saling berbeda pendapat, untuk hal-hal yang se¬betulnya kurang perlu.
Dengan kesadaran untuk bergerak cepat dan semangat kebersamaan itulah, Dekopin melancarkan sejumlah program aksi, yang secara konkret berusaha memecahkan berbagai masalah nasional. Dalam mengatasi soal pupuk yang berdampak serius pada ketahanan pangan misalnya, kita mendorong pengembangan pupuk organik (dengan segala keunggulannya dibanding pupuk non-organik), yang pelaksanaannya sudah di lakukan di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat sebagai salah satu lumbung beras nasional.
Sedangkan ancaman krisis energi, yang dampaknya sudah dirasakan rakyat dalam bentuk kenaikan BBM, kita jawab dengan keterlibatan yang jauh dalam pengembangan energi alternatif, khususnya biodiesel berbahan baku jarak pagar.
Ketika terjadi bencana seperti gempa dahsyat yang melanda Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah pada akhir Mei lalu, Dekopin langsung membentuk tim khusus, yang bergerak untuk memberikan bantuan, mulai yang bersifat tanggap darurat sampai upaya recovery ekonomi rakyat.

Di luar itu, masih ada sejumlah program aksi lain, yang juga mempunyai nilai strategis. Mulai dari bidang keuangan, perdagangan, budidaya komoditi unggulan seperti kedele, sampai pengadaan rumah untuk rakyat dan teknologi komunikasi.
Dekopin tidak sendirian menjalankan sejumlah program aksi tersebut. Dalam pelaksanaannya, kita bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Dengan kata lain, kita memanfaatkan jaringan horizontal. Langkah ini memungkinkan setiap program, bisa lebih cepat dieksekusi.
Tentu saja, Dekopin juga terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang sudah dirintis sejak lama, seperti pendidikan anggota koperasi dan membangun jaringan usaha koperasi. Cakupan kegiatan ini, sudah semakin luas, antara lain melibatkan Dekopinwil dan Dekopinda.

Semua program yang dilaksanakan Dekopin, pada akhirnya, akan bermuara pada proses menuju peningkatkan martabat rakyat Indonesia, sebagai bangsa yang mandiri dan merdeka. Kita tidak ingin negeri ini terlalu banyak menadah pada bantuan asing, yang kenyataannya seringkali tidak gratis.
Jika berbagai masalah berat yang secara beruntun menimpa negeri ini dipandang sebagai “ongkos” yang harus dibayar untuk kemajuan bangsa, maka kita tidak boleh memubazirkan “ongkos” tersebut, sehingga kita tidak pernah sampai pada tujuan kemakmuran bersama. Bahkan, sekali lagi, mestinya kita semua bergegas, saling memberikan kontribusi maksimal sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
Bagi gerakan koperasi Indonesia, yang pada 12 Juli ini memperingati “Hari Koperasi” yang ke 62, marilah kita jadikan hari bersejarah ini sebagai momen untuk bangkit. Kita kerahkan seluruh energi, sumberdaya dan jaringan, untuk menciptakan pencapaian ekonomi nasional, yang merata dan berkeadilan


Program Aksi DEKOPIN


Untuk mempercepat bangkitnya kembali usaha-usaha koperasi dalam rangka menggerakkan ekonomi rakyat, Dekopin menetapkan program terobosan yang disebut program aksi. Program aksi merupakan program fasilitasi untuk menumbuhkan atau memperbaiki kinerja usaha koperasi terutama dalam bidang:

1. Pengembangan pertanian Organik


Dewasa ini telah mulai dikembangkan Program Pertanian 1.10.1, yakni pengembangan padi organik dengan pemberian input berupa pupuk majemuk non-subsidi dan pupuk bio (organik dan enzim) beserta bibit senilai di bawah Rp 1 juta, dengan harapan terjadi peningkatan produksi sampai 10 ton per hektare dengan sasaran luasan 1 juta hektare dalam tahun 2007. Di sektor pertanian non-pangan, program yang sama sudah pula digerakkan untuk bidang hortikultura.

Program di atas diselenggarakan melalui jaringan yang memadukan unsur organisasi koperasi di tingkat akar rumput, fungsi kepakaran yang memberikan masukan teknologi dan pendampingan manajemen, adanya jaminan pasar di dalam dan luar negeri, serta dukungan pembiayaan.

2. Pengembangan Energi Alternatif


Sesuai dengan kebijakan nasional, dan dalam situasi semakin tidak terjangkaunya harga bahan bakar minyak (BBM) yang bersumber dari minyak bumi/fosil, maka Dekopin mendukung kebijakan yang bertujuan mengembangkan sumber energi nabati yang terbarukan, disamping sumber energi lainnya untuk mengurangi keter-gantungan pada sumber energi tidak terbarukan.

Berbagai produk dari tumbuhan telah dan bisa dikembangkan. Secara khusus gerakan koperasi akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung pengembangan minyak dari biji tanaman jarak (Jatropha cur-cas), khususnya untuk kebutuhan nelayan, angkutan umum, dan menciptakan kemandirian energi di tingkat perdesaan.

Untuk itu, akan diperluas program pembibitan dan penanaman jarak guna mewujudkan ketahanan energi. Dekopin mendukung sasaran penanaman jarak pada sasaran lahan seluas 10 juta-20 juta hektare.

3. Pengembangan Perumahan Koperasi


Kemiskinan ditandai juga dengan buruknya permukiman. Dari kebutuhan rumah sebanyak 1 juta unit setiap tahun, yang dapat dipenuhi dengan program yang ada selama lima tahun terakhir ini hanya sekitar 70 ribu unit rumah per tahun, atau 7%. Dekopin bekerja sama dengan berbagai pihak, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah daerah, telah menetapkan sasaran untuk turut mendukung pembangunan perumahan melalui koperasi, yakni sebanyak 200 ribu unit rumah sederhana, sehat dan murah hingga akhir tahun 2007.

4. Pengembangan KSP/USP On Line


Dengan anggota sebanyak 27,5 juta orang yang terdapat dalam sekitar 130,7 ribu unit koperasi saat ini, DEKOPIN sedang membangun jaringan kerja elektronik untuk membangun fungsi kerja sama yang saling mendukung, khususnya dalam kegiatan simpan pinjam, yang menca-kup lebih dari 30 ribu koperasi/unit simpan pinjam koperasi.

5. Pengembangan Peternakan


DEKOPIN memfasilitasi usaha koperasi bidang peternakan melalui kegiatan pembibitan, penggemukan, penyediaan pakan, pembiayaan, pelatihan dan pendi-dikan, serta pemasaran. Untuk peternakan akan dikembangkan sapi potong di 18 provinsi, dan ternak kerbau di 2 provinsi. Di provinsi yang surplus produksi sapi, DEKOPIN mengusahakan izin ekspor untuk meningkatkan pendapatan peternak sapi.

6. Pengembangan Sistem Distribusi dan Bisnis Eceran Modern


DEKOPIN mendorong pengembangan sistem distribusi dan perkulakan koperasi dengan memanfaatkan jaringan pembelian bersama untuk meningkatkan efisiensi dan modernisasi usaha koperasi yang bergerak di bidang eceran. Program ini dilaksanakan melalui kerja sama manajemen dan pengadaan barang, dengan pabrikan serta importir untuk membangun Depo Koperasi dan mengembangkan toko eceran koperasi (Kop-mart). Selain itu, DEKOPIN memfasilitasi peremajaan pasar-pasar tradisional yang dilaksanakan sendiri oleh koperasi.

7. Pengembangan backbone Sistem Jaringan Informasi


Program ini akan dilaksanakan untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan on line koperasi seperti kegiatan simpan pinjam, perdagangan, pendidikan dan berbagai aktivitas yang terkait dengan penyediaan sistem informasi.

8. Pengembangan Koperasi Angkutan dan Pelayaran Rakyat


Program ini akan dilaksanakan melalui peremajaan sarana angkutan, perbaikan iklim dan modernisasi armada pelayaran rakyat.(@rief/yhi- from Adisasono)